Gubernur Jakarta Anies Baswedan Mengimbau Warga Yang Berkeliaran Di Luar Harus Menggunakan Masker - menit00

Breaking

Situs Agen Poker Online Agen Domino Online

Sabtu, 04 April 2020

Gubernur Jakarta Anies Baswedan Mengimbau Warga Yang Berkeliaran Di Luar Harus Menggunakan Masker


Berita Populer - Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan menerbitkan Seruan Gubernur Nomor 9 Tahun 2020 tentang Penggunaan Masker Untuk Mencegah penyebaran virus corona atau Covid-19.

Seruan ini diterbitkan tanggal 3 April 2020 dan mengandung sejumlah poin.

Pertama, peningkatan kasus virus corona di Jakarta perlu disikapi bersama oleh setiap warga guna mengurangi potensi penularan.

Penerbitan Seruan Gubernur juga menimbang terjadinya keterbatasan persediaan masker medis bagi tenaga medis. Oleh karena itu, Anies Baswedan mewajibkan masyarakat yang berkegiatan di luar untuk menggunakan masker.

Masker yang digunakan juga diminta berbahan kain dan minimal punya dua lapisan. Masker jenis kain punya keunggulan dapat dipakai ulang dengan lebih dulu mencuci dan membersihkannya.

"Selalu menggunakan masker ketika berada atau berkegiatan di luar rumah, tanpa kecuali. Menggunakan jenis masker kain minimal dua lapis yang dapat dicuci. Secara rutin mencuci masker kain yang digunakan, dikerjakan tiap hari," seru Anies dalam suratnya seperti dikutip Tribunnews.com, Sabtu (4/4/2020).

"Dapat membeli atau membuat sendiri masker kain dua lapis sesuai kebutuhan," ujarnya.

Anies meminta masyarakat tidak membeli atau menggunakan masker medis, dan sadar bahwa masker jenis tersebut diprioritaskan bagi tenaga kesehatan.

Kepada masyarakat yang ingin membantu sesama warga bisa mengadakan atau memproduksi masker kain untuk dibagikan.

"Bagi yang ingin membantu sesama warga, maka bantulah dengan mengadakan, memproduksi dan membagikan masker kain," ucapnya.

3 Jenis masker dan peruntukannya

Pakar Gugus Tugas Percepatan Penanganan Covid-19, Prof Wiku Adisasmito menjelaskan, ada tiga jenis masker yang dapat digunakan di tengah pandemi virus corona, yakni masker kain, masker bedah, dan masker N95.

Menurut Wiku, Ketiga masker tersebut tentu dapat digunakan sesuai dengan kebutuhan dan peruntukannya.

"Kami telah mengkaji berbagai jenis masker dan peruntukannya terdapat tiga golongan jenis masker, yaitu masker kain, masker bedah, dan masker N95," kata Wiku dalam konferensi pers yang disiarkan akun YouTube BNPB Indonesia, Sabtu (4/4/2020).

Wiku menjelaskan, masker kain dapat digunakan oleh masyarakat ketika berada di tempat umum. Namun, ia meminta masker tersebut harus terbuat dari bahan kain dengan minimal tiga lapis.

"Masker kain digunakan oleh masyarakat saat berada di tempat umum dan berinteraksi dengan orang lain. Masker ini dapat terbuat dari kain, minimal tiga lapis, yang dapat digunakan oleh masyarakat dan apabila mulai basah bisa diganti," ucap Wiku.

"Penggunaan masker untuk masyarakat tidak hanya digunakan untuk individu kita sendiri, tetapi juga harus diberikan orang lain sebagai bentuk solidaritas karena kita ingin melindungi diri kita dan kita juga ingin melindungi orang lain," kata Wiku.

Lalu, masker bedah digunakan untuk tenaga medis dan orang yang sakit. Sedangkan, tenaga medis yang tidak menangani pasien dengan resiko infeksi tinggi juga disarankan cukup menggunakan masker bedah saja.

"Masker bedah adalah masker yang digunakan untuk tenaga kesehatan atau orang yang sakit. Tenaga medis yang tidak menangani pasien dengan risiko infeksius tinggi dan orang sakit, maka hanya menggunakan masker bedah," jelasnya.

Sementara itu, penggunaan masker N95 diperuntukkan bagi dokter dan tenaga kesehatan yang menangani pasien dengan infeksius tinggi. Selain itu, dokter gigi dan perawat gigi juga diminta menggunakan masker N95.

"Kami mengetahui bahwa ada beberapa tenaga dokter gigi yang telah gugur. Maka dari itu, disarankan untuk menggunakan masker N95," katanya.

Total kasus di Indonesia

Juru bicara penanganan virus corona, Achmad Yurianto mengungkapkan adanya penambahan 106 pasien positif virus corona atau Covid-19 di Indonesia pada Sabtu (4/4/2020). Sehingga, kini secara total jumlah pasien yang positif di seluruh Tanah Air mencapai angka 2.092 orang.

"Kita masih prihatin masih terjadi penambahan kasus untuk konfirmasi positif 106 kasus, sehingga menjadi 2.092 kasus konfirmasi positif dengan tes menggunakan molekuler," ujar Yuri, dalam konferensi pers di Kantor BNPB, Jakarta, Sabtu (4/4/2020).

Selain itu, dia mengungkap korban jiwa akibat Covid-19 pun kembali bertambah sebanyak 10 orang. Total saat ini sudah tercatat 191 orang meninggal dunia.

"Ada 10 orang yang meninggal, sehingga totalnya adalah menjadi 191 orang meninggal," kata dia.

Kabar baik juga hadir ditengah kabar duka tersebut.

Pasien yang telah sembuh dari virus corona kembali bertambah.

Terkini, Yuri menyampaikan ada 16 orang yang sudah sembuh, sehingga secara total ada 150 orang pasien yang sudah sembuh. Yuri mengatakan para pasien yang sudah sembuh memiliki kondisi bagus. Pemerintah juga meyakini 150 orang ini memiliki kekebalan terhadap virus corona.

"Kita bersyukur bahwa ada 16 saudara kita yang sudah sembuh dengan pemeriksaan negatif dan 2 kali berturut turut, sehingga bisa dipulangkan, total menjadi 150 orang," jelasnya.

"Mereka yang sudah sembuh ini kondisinya bagus dan tidak perlu dikhawatirkan lagi untuk menularkan penyakit. Bahkan kita yakini yang 150 orang ini telah sembuh dan memiliki imunitas atau kekebalan terhadap virus Covid-19," tandasnya.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar