Pages

Minggu, 29 Maret 2020

Kesembuhan Wakil Wali Kota Bandung Dari COVID-19, Merasakan Keanehan di Tubunya


Berita Populer - Wakil Wali Kota Bandung, Yana Mulyana membagikan cerita perjuangannya dalam melawan virus corona baru (Covid-19). Diketahui Yana telah menjalani perawatan di ruang isolasi selama 11 hari lamanya di ruang isolasi. Sebelum dirawat, dirinya telah mengisolasi secara mandiri selama 3 hari di kediamannya.

"Karena sudah curiga demam nggak enak badannya, beda begitu, sekitar 36,5 tapi nggak enak saja," kata Yana dikutip dari siaran langsung KompasTV, Minggu (29/3/2020).

Yana mengatakan selain demam, dirinya mengalami batuk kering tanpa menderita flu. Melihat kondisi tersebut Yana mencari informasi terkait gejala-gejala pencerita Covid-19 di berbagai media guna meyakinkan dirinya.

Akhirnya setelah dilakukan tes Yana dinyatakan positif terpapar virus yang pertama kali ditemukan di Kota Wuhan, China ini. Kabar tersebut ia bagikan lewat akun Instagram pribadinya, kangyanamulyana, Senin (23/3/2020) lalu. Ia mengaku tidak mengetahui riwayat penularan dirinya.

"Sebagai wakil wali kota berhubungan dengan banyak orang saya tidak tahu siapa. Tapi memang waktu itu, tetep agak punya curiga lah ada satu acara gitu yah," tandasnya, dikutip dari TribunJabar, pada Kamis 12 Maret 2020 Yana sempat mengunjungi sebuah gedung safety center di Bandung.

Yana datang bersama jajaran staf Pemkot Bandung ke gedung tersebut. Kemudian, bulan sebelumnya atau pada 27 Februari Yana juga sempat berkunjung ke Stadion Gelora Bandung Lautan Api atau GBLA. Dia datang bersama dengan Kabag Ops Polrestabes Bandung. Mereka turut berkeliling di stadion di Gedebage tersebut.

Adapun tujuan kunjungan itu terkait keinginan Pemkot Bandung untuk memfungsikan kembali Stadion GBLA setelah lama tidak difungsikan karena terkait kelaikan stadion.

Yana pernah meminta agar warga Bandung menunda perjalanan ke China. Namun, saat itu ia mengaku tak bisa mencegah jika ada WNA China yang datang ke Bandung. Imbauan tersebut disampaikan Yana di Balai Kota pada Senin (27/1/2020).

Yana melanjutkan ceritanya, selama di ruang isolasi dirinya mendapatkan sejumlah perawaran medis, termasuk pemberian sejumlah obat.

"Banyak banget obatnya, ada yang dimasukkan lewat infus, lewat oral (mulut, red). Saya lupa sangking banyak banget," tandasnya.

Pria kelahiran 17 Februari 1965 ini sempat mengaku mendapat tekanan psikis selama masa isolasinya. Hal tersebut berasal dari perubahan aktivitas keseharian Yana dengan di ruang perawatan.

"Kebayang ruangan 3 kali 3, terus tangan diinfus, obat banyak banget, maaf yah, makanan bubur, ya pasti lah begitulah, biasanyakan bebas," imbuhnya.

Syukurnya, setelah mendapatkan berbagai perawatan dari tim medis, Yana dinyatakan sembuh dari Covid-19. Rencananya Selasa (31/3/2020) mendatang, dirinya kan melakukan tes kembali untuk menyakinkan.

"Dan memang saya diminta setelah keluar dari rumah sakit, diminta satu minggu mengisolasi diri dulu di rumah sendirian," tandasnya.

Dalam kesempatan tersebut, Yana memberikan penjelasan betapa pentingnya melakukan social distancing dan physical distancing selama 14 hari.

Ia menilai cara tersebut dilakukan sebagai upaya pencegahan Covid-19, mengingat ada potensi orang yang sehat tetap bisa terpapar virus yang menyerang sistem pernapasan ini.

"Karena ternyata kelihatannya, cukup banyak orang dia merasa sehat padahal dia carrier , ini bahaya karena bisa menularkan sama orang lain tanpa dia juga sadar."

"Jadi penting sekali ikuti aturan pemerintah, kalaupun terpaksa keluar rumah, menurut saran saya, tangan harus bersih, jangan pernah menyentuh muka kita kalau di luar rumah."

"Dan tetap jaga jarak, kemudian setelah keluar ke rumah, kalau bisa baju, celana, sarung tangan jaket dicuci," ujar Yana.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar